Magelang – Purwono Hendradi bersama tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Magelang dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka mengusulkan Integration Consortium E-learning Service (ICELS), sebuah model konseptual berbasis Service-Oriented Architecture (SOA) untuk mengintegrasikan sistem e-learning lintas perguruan tinggi.
Penelitian ini berangkat dari meningkatnya kebutuhan pembelajaran daring yang relevan, fleksibel, dan terjangkau, di tengah tantangan perbedaan standar teknologi, manajemen data, dan keberlanjutan layanan.
Model ICELS dirancang melalui studi literatur dan analisis praktik terbaik, dengan mempertimbangkan tiga perspektif utama; organisasi, pedagogis, dan teknologi. Konsep ini mencakup empat layanan inti: Content Management, Authentication & Authorization, Data Interoperability, serta Reporting & Analysis.
Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas integrasi tanpa perubahan besar pada sistem yang ada, efisiensi melalui pengurangan duplikasi layanan, keamanan tinggi menggunakan blockchain dan OAuth, serta skalabilitas untuk pengembangan di masa depan.
Penelitian ini menjadi kontribusi awal bagi pengembangan ekosistem pembelajaran daring yang kolaboratif dan adaptif. Tahap selanjutnya adalah validasi model melalui keterlibatan mahasiswa, dosen, administrator, dan pengembang sistem e-learning untuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan.