Tim peneliti Universitas Muhammadiyah Magelang yang terdiri dari Emilya Ully Artha, Nova Aulia Burhan, Maimunah, Uky Yudatama, dan Endah Ratna Arumi melakukan kajian mendalam mengenai hubungan antara gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan konsumsi terhadap kasus hipertensi, khususnya di wilayah pedesaan Kabupaten Magelang. Penelitian ini memanfaatkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang periode 2019–2023 yang mencakup 14 desa dan 70 titik data.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari fakta bahwa kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan cepat saji tinggi garam dan lemak, serta rendahnya asupan sayuran berperan besar dalam meningkatkan risiko hipertensi. Kondisi ini tidak hanya terjadi di perkotaan, namun juga semakin marak di wilayah pedesaan.
Metode yang digunakan meliputi analisis regresi linier dan multivariat untuk mengukur pengaruh variabel-variabel gaya hidup terhadap prevalensi hipertensi. Hasil pengolahan data menunjukkan tren peningkatan signifikan jumlah penderita hipertensi, dari 1.812 kasus pada 2019 menjadi 7.383 kasus pada 2023. Selama periode yang sama, konsumsi sayuran sempat meningkat hingga 2.873 orang pada 2021, namun kemudian menurun. Sebaliknya, konsumsi makanan/minuman olahan dan rokok menunjukkan tren peningkatan, dengan rokok mencatat kenaikan konsisten hingga 4.662 orang pada 2023.
Analisis regresi menunjukkan koefisien determinasi (R²) sebesar 74,76%, yang berarti variabel konsumsi sayuran, makanan/minuman olahan, dan rokok secara signifikan mempengaruhi prevalensi hipertensi di wilayah studi. Secara spesifik, peningkatan konsumsi sayuran berkorelasi negatif terhadap kasus hipertensi, sementara konsumsi makanan/minuman olahan dan rokok berkorelasi positif.
Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi berbasis gaya hidup untuk menekan prevalensi hipertensi. Model prediksi yang dihasilkan dapat menjadi acuan dalam merancang program kesehatan masyarakat yang lebih tepat sasaran, seperti kampanye pengurangan konsumsi rokok dan makanan olahan, serta peningkatan konsumsi sayuran segar di pedesaan. Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran empiris hubungan antara gaya hidup dan hipertensi, tetapi juga menunjukkan bagaimana analisis data dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan kesehatan preventif. Ke depan, hasil studi ini diharapkan menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah dan tenaga kesehatan dalam menyusun strategi pencegahan hipertensi yang efektif dan berkelanjutan.