Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Ahwy Oktradiksa, Kanthi Pamungkas Sari, dan Minzani Aufa, melakukan penelitian terkait pentingnya integrasi teknologi pendidikan dalam kurikulum sekolah dasar. Riset ini berfokus pada bagaimana partisipasi aktif guru, siswa, hingga komite sekolah dapat memperkuat kebijakan pendidikan dasar melalui pendekatan participatory learning.
Penelitian dilatarbelakangi masih terbatasnya pemanfaatan teknologi di sekolah. Banyak kurikulum belum sepenuhnya terintegrasi dengan pembelajaran digital, visi misi sekolah belum mendukung transformasi teknologi, serta minimnya infrastruktur pendukung. Akibatnya, pembelajaran masih kurang optimal dalam mendorong keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis dan kolaboratif.
Dengan melibatkan 60 responden dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Magelang, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan dari integrasi kurikulum berbasis teknologi terhadap efektivitas pembelajaran partisipatif. Model analisis jalur (path analysis) yang digunakan membuktikan bahwa integrasi teknologi berkontribusi besar terhadap peningkatan kualitas kebijakan pendidikan dasar.
Temuan ini menegaskan bahwa penguatan kebijakan pendidikan dasar tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi. Melalui kurikulum yang terintegrasi dengan teknologi pendidikan, siswa tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi juga lebih aktif, konstruktif, dan mandiri dalam proses belajar.
Penelitian ini merekomendasikan agar sekolah dasar di Indonesia lebih serius mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum, baik dalam bentuk perangkat lunak, perangkat keras, maupun platform digital. Hal ini sejalan dengan komitmen mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya akses pendidikan inklusif, merata, dan relevan dengan tuntutan zaman.