Magelang – Isu degradasi lingkungan yang kian menguat menuntut langkah nyata dari berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, UMKM menyumbang 61% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja, sehingga perannya sangat krusial dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Menjawab tantangan tersebut, penelitian yang dilakukan oleh tim lintas universitas yang melibatkan Anissa Hakim Purwantini dari Universitas Muhammadiyah Magelang, bersama peneliti dari UIN Raden Mas Said dan Universitas Sebelas Maret, mengkaji penerapan green innovation dalam mendukung kinerja berkelanjutan UMKM. Studi ini dipresentasikan pada 6th Borobudur International Symposium on Humanities and Social Science (BIS-HSS) 2024.
Penelitian ini menggunakan kerangka kerja Technology-Organization-Environment (TOE) dengan melibatkan 180 UMKM manufaktur di Jawa Tengah. Analisis menunjukkan bahwa faktor teknologi, organisasi, dan lingkungan berpengaruh positif terhadap penerapan inovasi hijau. Lebih jauh, inovasi hijau terbukti menjadi faktor penting dalam meningkatkan kinerja berkelanjutan UMKM.
Temuan ini menegaskan bahwa adopsi inovasi ramah lingkungan tidak hanya memperbaiki kualitas lingkungan, tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang dalam efisiensi operasional, daya saing, dan keberlanjutan bisnis. Dukungan regulasi, kesadaran masyarakat, serta kesiapan teknologi menjadi elemen kunci dalam memperkuat transformasi hijau di sektor UMKM.
Penelitian ini berkontribusi secara teoritis dengan memperluas pemanfaatan kerangka TOE pada konteks inovasi hijau, serta secara praktis memberikan panduan bagi UMKM dalam mengintegrasikan praktik berkelanjutan. Hal ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9: Industry, Innovation, and Infrastructure serta poin 12: Responsible Consumption and Production.
Melalui riset ini, UNIMMA kembali menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan penelitian yang relevan dengan tantangan global, sekaligus memberi kontribusi nyata pada penguatan peran UMKM dalam pembangunan berkelanjutan.